Lampung Utara – yakusanews.com, Sekitar 3.500 perawat se-provinsi Lampung menggelar aksi solidaritas untuk Jumraini salah satu perawat di Lampung Utara yang tersandung kasus hukum.
Peserta berkumpul di halaman parkir stadion sukung Kotabumi. Mereka berasal dari 15 kabupaten dan Kota Se Lampung yang tergabung dalam persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI).
Jumraini dilaporkan oleh kuasa hukum keluarga pasien yang diduga tindakan medis yang dilakukan oleh Jumraini mengakibatkan pasien meninggal dunia.
Sampai saat ini Jumraini sudah tiga hari terkurung di lapas.
Aksi simpatik PPNI mengingat Jumraini masih memiliki anak yang masih balita dan sedang hamil
Sementara itu Polres Lampung Utara mengerahkan sebanyak 453 personel gabungan untuk mengamankan jalanya aksi damai yang dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Aliansi Pemuda Pemantau Korupsi (APP-KL),
Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono, mengatakan pengamanan ini dilakukan untuk menunjukan kesiapan kehadiran polisi di tengah masyarakat.
Yakni, untuk mencegah terjadinya pertikaian antara dua kelompok, mencegah terjadinya pelanggaran HAM dan untuk memberikan pengayoman terhadap pengunjuk rasa serta masyarakat yang lewat.
“Total ada 453 personel gabungan terdiri dari Polres Lampung Utara 378 personil, Polres Lampung Tengah 39 Personil dan Polsek Waykanan 36 Personil,” ujar Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono, saat memimpin apel persipan pengamanan aksi.
Dari informasi yang didapat Kapolres, aksi damai diikuti oleh ribuan perawat yang tergabung dalam PPNI dan ratusan Aliansi Pemuda Pemantau Korupsi.
Ada dua titik kumpul dalam aksi ini, titik kumpul massa PPNI ada di Stadion Sukung Kotabumi dan APP-KL ada di Kejaksaan Negeri Kotabumi.
Dalam arahannya AKBP Budiman berpesan kepada seluruh personil yang terlibat dalam pengamanan aksi tersebut agar tidak melakukan tindakan di luar perintah dari Perwira Pengendali (PADAL) yang sudah ditunjuk.
Kemudian Kapolres melarang personel pengamanan aksi menujukan sikap arogan, tidak terpancing emosi, tidak membawa peralatan di luar peratan Dalmas, tidak membawa senpi dan mundur membelakangi massa serta tidak melakukan kekerasan fisik atapun seksual.
Semoga aksi damai hari ini berjalan dengan aman dan damai, karna kita berkewajiban untuk menghormati hak asasi manusia dan memberikan pengamanan perlindungan serta pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya..(Team)