yakusanews.com
METRO — Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) ke – 41 yang dilaksanakan di cahaya bangsa school berlangsung cukup meriah, dengan diisi berbagai penampilan dari anak-anak disabilitas yang tergabung dalam salah satu komunitas yang ada di Bumi Sai Wawai.
Penampilan dari anak disabilitas tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan mereka ruang untuk berekspresi dan sebagai salah bentuk inklusi dan apresiasi terhadap potensi mereka.
Walikota Metro Bambang Iman Santoso dalam sambutannya memberikan apresiasi dan pengahargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini dapat bersama-sama berpartisipasi secara aktif untuk melindungi dan memenuhi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang dalam suatu lingkungan yang layak.
“Perlu diingat, anak merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus bangsa, penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan menjadi pilar utama pembangunan untuk masa depan,” katanya, kamis (31/07/2025).
Bambang juga menyampaikan bahwa peringatan HAN selalu dirayakan dengan kegiatan-kegiatan positif, kreatif, bermakna, dan partisipatif dari anak dan untuk anak, dan sebagai Inspirasi untuk kreasi kegiatan-kegiatan tersebut berasal dari pandangan anak ataupun hasil evaluasi berkala.
“Sebagai ilustrasi, saat ini perkembangan teknologi digital dan sistem elektronik yang pesat tidak dipungkiri menghasilkan sejumlah konsekuensi yang tidak terduga dan tidak disengaja, secara positif maupun negatif,” ucapnya.
Walikota juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan HAN Tahun 2025 ini baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak terkait akan bersinergi dan melaksanakan rangkaian kegiatan Perayaan Hari Anak Nasional. Mulai dari tingkat desa hingga provinsi, baik di sekolah maupun lingkungan masyarakat lebih luas.
“Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan perlindungan optimal kepada Anak Indonesia di ranah daring, namun demikian berbagai faktor lain seperti budaya, ekonomi dan sosial tidak jarang menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam mengoptimalkan implementasi upaya perlindungan tersebut, “pungkasnya. (*)